ð *1. Alkisah; Sebelum Tahun 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan MINGGU selalu tertulis hari AHAD.*
_Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan Minggu._
ð *2. Kita ketahui bersama bahwa nama hari yang telah resmi dan kokoh tercantum ke dalam penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu* adalah dengan sebutan :
1. Ahad (al-Ahad = hari kesatu),
2. Senin (al-Itsnayn=hari kedua),
3. Selasa (al-Tsalaatsa’ = hari ketiga)
4. Rabu (al-Arba’aa = hari keempat),
5. Kamis (al-Khamsatun = hari kelima),
6. Jum’at (al-Jumu’ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah),
7. Sabtu (as-Sabat=hari ketujuh).
ð *3. Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dalam semua kerajaan di Indonesia.*
_Semua ini adalah karena jasa positif interaksi budaya secara elegan dan damai serta besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yang membawa penanggalan Arab._
ð *4. Apakah pengertian kata Minggu ?*
_*Kata MINGGU diambil dari bahasa Portugis,* Domingo (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti “Dia Do Senhor”, atau HARI TUHAN KITA)._
Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai Minggu.
✔Jadi, kita pasti paham siapa yang dimaksud TUHAN KITA, bagi yg beribadah di hari minggu.
ð *5. Bagaimana ini bisa terjadi ?*
_Ada yang mengatakan dengan dana yang cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia._
✔Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata AHAD diganti dengan MINGGU.
_*Setetah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral (sangat murah).*_
ð *6. Dampaknya adalah :*
_Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata Ahad telah terganti menjadi Minggu di dalam penanggalan Indonesia._
☘ð·☘ð·☘ð·☘
EmoticonEmoticon